Pertolongan Pertama Saat Keluarga Terserang Stroke
foto: bertha/GARASIhealth
Jakarta, Stroke merupakan salah satu penyakit yang mengintai pasca lebaran. Hal ini dikarenakan tidak terjaganya pola makan dengan menu yang tinggi garam dan lemak, sehingga membuat tekanan darah meninggi secara tiba-tiba.
Ada dua jenis stroke yang bisa terjadi, yakni stroke ringan dan stroke berat. Stroke ringan terjadi karena penyumbatan pembuluh darah di otak. Gejala utamanya adalah bicara cadel, bibir miring dan satu sisi bagian tubuh terasa lemas dan tak bisa digerakkan.
Sementara stroke berat terjadi karena adanya perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Stroke berat bisa mengakibatkan pengidapnya tak sadarkan diri, pingsan hingga meninggal dunia.
dr Rocksy Fransisca, SpS dari RS Siloam mengatakan pertolongan pertama bagi pasien stroke adalah membaringkan tubuhnya. Hal ini dimaksudkan agar metabolisme tubuh melambat dan tidak meningkat.
Selanjutnya, beri bantal di bawah kepala dengan kemiringan 30 derajat. Setelah itu, segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan lanjutan karena golden periode penanganan stroke adalah 3 sampai 6 jam dari terjadinya serangan.
"Risiko sudah pasti kecacatan permanen yang nggak bisa diperbaiki lagi apalagi kalau sumbatan. Tapi kalau perdarahan memang sudah rusak, kalau sumbatan lewat dari golden period nah itu akan (menyebabkan) kecacatan permanen walaupun sudah dilakukan tindakan," tutur dr Muhammad Rhadian Arief, SpBS dari RS Medistra.
Hindari menusukkan jarum ke jari tangan karena dokter menyebut tidak ada manfaatnya. Menusuk jarum ke jari tangan tidak bermanfaat bagi pasien, dan justru malah memperlambat pasien mendapat pertolongan pertama yang dibutuhkan.
"Tidaklah benar kita menusuk telinga atau jari sampai berdarah-darah sehingga stroke-nya menjadi hilang," kata dr Frandy Susatia, SpS dari RS Siloam Kebon Jeruk, dalam perbincangan dengan GARASIhealth baru-baru ini.
Sumber: www.garasigaming.com