foto: bertha/GARASIhealth
Jakarta,GARASIhealth - Dalam sebuah catatan pribadi yang menuai banyak simpati di Facebook, seorang perempuan mengisahkan perjuangan almarhum suaminya saat bergelut dengan kanker lidah. Catatan berjudul 'Selamat Jalan Suamiku' tersebut menuturkan bahwa kanker tersebut bermula dari sariawan, yang tidak terbayangkan akan menjadi sangat mematikan.
Hal serupa juga dialami aktivis Migrant Care, Anis Hidayah. Juga dalam catatan di Facebook, Anis menuturkan kisahnya melawan tumor lidah yang juga bermula dari keluhan sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Seperti halnya kanker lidah, jenis kanker lain yang termasuk dalam kelompok kanker nasofaring juga sering terlambat dideteksi karena gejalanya memang sulit dikenali. Seringkali gejalanya cukup jelas, tetapi tidak disadari sebagai tanda bahaya.
Kanker nasofaring termasuk dalam kanker kepala leher yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Kanker ini menyerang area di atas tenggorokan dan di belakang hidung.
Di Indonesia, kanker nesofaring ini merupakan kanker yang menempati urutan ke empat kanker terganas setelah kanker serviks, kanker payudara, dan kanker paru.
Menurut dokter spesialis onkologi medik, DR dr Andhika Rachman, SpPD-KHOM, kanker ini menyerang orang berusia 15-25 tahun dan 50-59 tahun, dan kebanyakan lebih menyerang laki-laki.
Penyebab kanker ini adalah virus, yaitu human papillomavirus (HPV) dan epstein-barr virus (EBV). Tidak hanya itu, faktor genetik dan pola hidup juga mempengaruhi.
"Semua makanan yg diawetkan, kemudian yang di bakar mengandung poliaromatik hidrokarbon yang mengandung karsinogen. Nggak sekarang, tapi beberapa tahun lagi. Konsumsi alkohol dan rokok, karena debu, asap dan paparan bahan kimia," ujar dr Andhika dalam acara Perayaan Hari Kanker Kepala Leher Sedunia di Aula Departemen Radioterapi RS Cipto Mangunkusumo, Kamis (10/8/2017).
Manurut dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT), dr Marlinda Adham, SpTHT-KL(K), PhD, kanker ini tidak bisa terlihat sebelum timbul gejala-gejala awal yang sering tidak disadari oleh pasien.
Gejala awalnya yaitu rasa penuh di telinga, telinga sakit hingga berdenging, kemudian hidung tersumbat. "Keluar lendir bercampur darah, tapi bukan mimisan ya itu lendir," imbuh dokter yang disapa Linda itu.
No comments:
Post a Comment